BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Salah satu sasaran dari tujuan nasional
Indonesia adalah mencapai suatu struktur ekonomi yang mantap dan seimbang,
ditunjang oleh kekuatan dan kemampuan yang tangguh dari sektor pertanian,
perkembangan sektor industri yang kokoh, ditambah stabilitas nasional yang
mantap dan dinamis.
Sejalan dengan usaha untuk mengembangkan sektor
industri yang kokoh maka perlu diciptakan suatu keseimbangan antara dunia pendidikan
SMK dan industri untuk menghasilkan siswa yang memiliki pemahaman dan
keterampilan yang berkaitan dengan pengembangan teknologi dan bidang-bidang
penerapannya. Dengan kemampuan akademis yang handal dan keterampilan aplikasi
di bidang industri yang cukup, tenaga-tenaga kerja itu nantinya bisa
mengembangkan kreativitas dan penalaran untuk memberikan sumbangan pemikiran
dalam pembangunan industri Indonesia.
Perkembangan industri di Indonesia dewasa ini cukup pesat.
Sehubungan dengan hal itu lulusan siswa SMK sebagai tempat untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas, siswa juga memiliki etos kerja yang
meliputi kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kretif, disiplin, dan
hasil pekerjaan yang berkualitas.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis,
jelas, dan terarah antara dunia pendidikan SMK dan dunia kerja sebagai pengguna
outputnya.
2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia
usaha dalam memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan siswa agar dapat mengetahui
dan memahami aplikasi ilmu yang dipelajarinya dalam pendidkan di dunia industri
pada umumnya serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara
utuh.
4. Siswa
dapat memahami dan mengetahui sistem kerja di dunia industri sekaligus mampu
mengadakan pendekatan masalah secara utuh.
5. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir
konstruktif dan dinamis yang lebih berwawasan bagi siswa dalam dunia
perindustrian.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja ini metode yang
dipakai dalam mengumpulkan data meliputi :
1. Studi
literature mengenai definisi, fungsi dan cara kerja dari sistem pengaman
elektris generator beserta alat pendukungnya.
2.
Pengumpulan data di PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik
melalui:
Wawancara
Observasi lapangan
Melakukan analisa prinsip kerja
Mengambil kesimpulan dari analisis yang telah dihasilkan.
1.3 Sistematika Penulisan Laporan
Di dalam penyusunan laporan Praktek
Kerja ini, sistematika penyusunan yang digunakan adalah sebagai berikut :
o Bab I : Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek,
metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
o Bab II : Profil PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik.
Membahas tentang sejarah perusahaan, kegiatan/ bidang usaha, struktur
organisasi perusahaan, program kerja dan kegiatannya, fasilitas perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit
Pembangkitan Gresik.
o Bab III : Landasan teori PLTU
Sistem Pembangkit Listrik tenaga uap,
bab ini membahas tentang teori operasional Pembangkit Lisrik Tenaga Uap,
prinsip kerja PLTU dan alat alat yang menunjang pada PLTU.
o Bab IV : Hasil Kegiatan dan Pembahasan
Berisi tentang jadwal dan kegiatan PRAKERIND, alat dan perlengkapan, gambar kerja, proses
dan pengerjaan, implementasi keselamatan kerja, masalah dan hambatan yang
dihadapi, dan pemecahan masalah.
o Bab V : Penutup
Bab ini berisi
kesimpulan laporan dan saran kami terhadap sekolah dan perusahaan.
BAB II
PROFIL PT
PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB) UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
2.1 Sejarah Perusahaan
Sejarah
PJB bermula sejak tahun 1945,
dimana didirikan Perusahaan Listrik dan Gas. Tahun 1965,
perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik Negara
dan Perusahaan Gas Negara.
Tahun 1972,
status PLN menjadi Perusahaan umum
(Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit
Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994,
status PLN menjadi Persero.
Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN (Persero) dengan
pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk memisahkan
misi perusahaan atas sosial dan komersial.
Pada
tanggal 3 Oktober 1995,
PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak perusahaan untuk mengelola pembangkit
listrik yang memasok energi listrik di Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak
perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I)
yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN
PJB II) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000,
PT PLN PJB II diubah nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT
PJB. Sedangkan PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) berubah nama
menjadi PT Indonesia Power.
2.2 Kegiatan/ Bidang Usaha
Unit
Pembangkitan (UP) Gresik
mengoperasikan 3 (tiga) jenis
Pembangkit yaitu Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Uap
(PLTU) dan Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Unit Pembangkit : (total 2.218
MW)[1]
- PLTU Unit 1 dan 2 = 2 x 100 MW - PLTGU Blok 1, 2 dan 3 = 3 x 526 MW
-
PLTU Unit 3 dan 4 = 2 x 200 MW - PLTG Unit 1 dan 2 = 2 x 20 MW
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ejak 2 Januari 1998 struktur organisasi PT PJB UP Gresik telah
mengalami berbagai perubahan mengikuti perkembangan organisasi, yaitu perubahan
PJB II menjadi PT PJB yang fleksibel dan dinamis sehingga mampu menghadapi dan
menyesuaikan situasi bisnis yang selalu berubah. Perubahan mendasar dari PT PJB
UP Gresik adalah dipisahkannya unit pemeliharaan dan unit operasi. Pemisahan
ini membuat unit pembangkit menjadi organisasi yang lean and clean dan
hanya mengoperasikan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik. Secara garis
besar struktur organisasi yang berlaku pada unit-unit kerja yang terdapat di PT
PJB Unit Pembangkitan Gresik dapat dilihat pada ilustrasi berikut :
Gambar 2.2
Diagram Struktur Organisasi PT PJB UPGresik
2.4 Program Kerja dan Kegiatannya
Selama Praktek Industri kami ditempatkan di PLTU selama 2
bulan.Adapun jam kerja yang diberlakukan di PT.PJB Unit Pembangkitan Gresik. Sbb. :
Hari Senin s/d
Kamis
Mulai masuk perusahaan : Pukul 07.30 WIB
Mulai start kerja : Pukul 08.00 WIB
Istirahat :
Pukul 11.30 s/d.13.00 WIB
Lanjut kerja : Pukul 13.00 s/d 15.30 WIB
Selesai kerja : Pukul 16.00 WIB
Hari Jum’at
Mulai masuk perusahaan :
Pukul 07.30 WIB (Senam Pagi)
Mulai start kerja :
Pukul 09.00 WIB
Istirahat :
Pukul 11.30 s/d 13.00 WIB
Lanjut kerja : Pukul 13.00 s/d 15.30
Selesai kerja : Pukul 16.00 WIB
Hari Sabtu dan Minggu diliburkan
2.5 Fasilitas
perusahaan
Ø Masjid
Ø Gedung Pertemuan
Ø Gedung Olah Raga
•
Ruang Fitness
•
Lapangan Voly
•
Lapangan Bulu
Tangkis
•
Lapangan Footsall
•
Tenis Meja
•
Musik modern dan
Tradisional
Ø Lapangan Sepak Bola
Ø Lapangan Tenis
Ø Free Waifi
Ø Life
Ø Pemadam Kebakaran
Ø Dorkas dll.
BAB III
LANDASAN TEORI
PLTU
Peralatan
utama PLTU Gresik adalah Boiler, Turbin dan Generator. Peralatan lainnya adalah
Desalination plant, Water Treatment, H2 Plan, Chlorination Plan, WWTP, dll.
Dalam proses produksi energi listrik, Air Tawar yang digunakan sebagai fluida
kerja diperoleh dari air laut dihilangkan kadar garamnya (Raw Water / air
Distilate) yang diolah melalui peralatan Desalination plant, diolah lagi
melalui peralatan Water Treatment hingga air tersebut memenuhi syarat untuk
masuk ke boiler yaitu kurang dari 20µS. Air tawar yang memenuhi syarat (Make Up
Water), disalurkan dan dipanaskan ke dalam boiler dengan menggunakan bahan
bakar baik gas atau minyak (Residu). Hasil dari pemanasan air dalam boiler
adalah steam / uap dengan tekanan dan temperatur tinggi (Steam Superheater)
disalurkan ke Turbin maka akan menghasilkan tenaga mekanis untuk memutar
Generator dan menghasilkan tenaga listrik kemudian dinaikkan tegangannya
melalui Main Transformer untuk disalurkan ke sistem Jawa-Bali.
Pembangkit
PJB Gresik menggunakan bahan bakar gas yang dipasok melalui pipa bawah laut
yang berasal dari sumur gas Pagerungan (ARCO) dan dari Madura Utara (KODECO).
Selama setahun, UP Gresik membutuhkan bahan bakar gas 108.739.449 MMBTU, MFO 80.617 Kiloliter, Air penambahan Boiler 360.000 ton dan Air servis 700.000 ton. Air servis berasal dari proses distilasi dan water treatment dari air laut, sedangkan Air pendingin Condesor menggunakan air laut dengan sistem sirkulasi terbuka dan satu kali haluan (one through).
Selama setahun, UP Gresik membutuhkan bahan bakar gas 108.739.449 MMBTU, MFO 80.617 Kiloliter, Air penambahan Boiler 360.000 ton dan Air servis 700.000 ton. Air servis berasal dari proses distilasi dan water treatment dari air laut, sedangkan Air pendingin Condesor menggunakan air laut dengan sistem sirkulasi terbuka dan satu kali haluan (one through).
3.1.a Proses
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
a. Di dalam siklus yang terjadi dalam pemanas , pada air
yang akan diuapkan diinjeksikan
bahan kimia
sebagai berikut:
1. Hydrazine,
diinjeksikan ke condensate dan daerator untuk menghilangkan kandungan
dissolved
oxygen yang mungkin terdapat di dalam air.
2. Ammonia, diinjeksiken ke condensate
untuk mengontrol pH air selama start up, pada
kondisi ini air mulai diuapkan.
3. Phosphate,
diinjeksikan ke dalam boiler drum dengan tujuan untuk menghilangkan
komponen
hardness dan mengontrol pH uap air yang terdapat di dalam boiler.
b. Uap air bertekanan yang merupakan hasil pemanasan air
digunakan untuk memutar
steam turbin.
Uap air yang bertekanan tinggi dialirkan pada high pressure steam turbine,
dan uap air
yang bertekanan rendah dialirkan pada low pressure steam turbine.
c. Kondensasi merupakan proses pendinginan terhadap uap
air yang telah digunakan untuk
memutar steam
turbine. Kondensasi terjadi di dalam kondensor dan pendingin yang
digunakan
adalah air laut yang telah dinetralkan.
d. Putaran generator yang terkopel dengan steam turbine
menghasilkan listrik dengan
tegangan 15 kV
yang kemudian dinaikkan menjadi tegangan 150 kV
yang kemudian
disalurkan kepada pelanggan melalui saluran transmisi.
3.1.b Konsep Dasar Operasi PLTU
Pembangkit
listrik tenaga uap PLTU adalah pembangkit tenaga listrik yang dihasilkan dari
ekstraksi turbin uap. Dalam proses produksi listrik PLTU. Peralatan utama
adalah Boiler, Turbin uap, Generator, Trafo utama dan alat bantu (auxiliary).
Uap yang dihasilkan dari boiler/katel uap digunakan untuk memutar turbin, dan
uap bekas untuk memutar turbin didinginkan oleh air laut didalam Condensor
untuk di jadikan air lagi dan di pompa kembali ke dalam boiler/katel untuk
dipanaskan lagi agar menjadi uap yang bertekanan, siklus ini di namakan siklus
tertutup. Generator di kopel dengan turbin dan keluaran Generator disalurkan
melalui Trafo utama untuk dinaikkan tegangannya kemudian diteruskan ke jaringan
150kv sistem interkoneksi JAWA BALI.
3.1.c
Prinsip Kerja PLTU
Di
dalam proses produksi listrik PLTU peralatan utama adalah Desalination Plant,
Boiler,Turbin Dan Generator.
Air
tawar yang di butuhkan Boiler di peroleh dari air laut yang di desalinasi
melalui peralatan desalination plant. Air tawar yang di hasilkan oleh desalination plant di
olah lagi dengan peralatan water treatment. sampai air tersebut memenuhi syarat
untuk boiler, kemudian di salurkan ke boiler, di dalam boiler air tawar tadi di
panaskan secara radiasi dan untuk pemanasan tersebut di gunakan bahan baker
residu, untuk PLTU unit I, unit II dan untuk PLTU unit III, IV digunakan bahan
bakar gas. Hingga air tersebut berubah menjadi uap yang bertekanan dan bersuhu
tinggi. Kemudian uap tersebut di panaskan lagi dengan super heater hingga menjadi
uap kering dengan tekanan 88 kg/cm² dengan suhu ± 510 ºC yang bisa di jaga
konstan. Kemudian di salurkan melalui main steam line (saluran uap utama), dari
main steam line uap di alirkan ke sudu-sudu turbin yang mana poros turbin di
kopel dengan generator ikut berputar dan menghasilkan tenaga listrik.
Jadi
turbin uap merupakan transformasi tenaga kinetis uap menjadi tenaga mekanis
poros.
Uap
bekas penggerak turbin. Suhu dan tekanannya akan turun uap tersebut akan keluar
dari turbin yang kemudian di kondensasikan oleh kondensor dengan perbandingan
air laut secara terus-menerus dan ruang kondensor di hampakan, sehingga uap
akan berubah menjadi air lagi.
Air condensate ini akan di pompa
Condensate Pump (CP) menuju ke pemanas air (dearator), air dearator tersebut di
pompa oleh Boiler Feed Pump (BFP) menuju ekonomizer untuk di panaskan lagi.
Selanjutnya air dari eknomizer tadi masuk ke drum, di
dalam drum terdiri atas 2 bagian yaitu:
- bagian atas berisi uap.
- bagian bawah berisi air.
kemudian
uap dalam boiler di panaskan lagi oleh Super Heater (SH) untuk disalurkan ke
turbin guna menggerakkan turbin, seterusnya sehingga dinamakan sirkulasi
tertutup.
-
Generator #1;2 menghasilkan tegangan 13,6 KV, dan
Generator
#3;4 menghasilkan tegangan 15 KV .Tegangan tersebut dinaikan melalui
Trafo
utama ( Step Up ) menjadi 150 KV melalui kabel tanah dihubungkan ke Switch yard untuk didistribusikan ke line 150KV menuju Gardu Induk.
-
Di
Gardu Induk tegangan tersebut dari 150KV diturunkan menjadi 20KV oleh Trafo
Step Down 150/20 KV .selanjutnya tegangan 20KVdi salurkan melalui jaringan
Distribusi kemudian diturunkan lagi dari 20KV menjadi 380/220V untuk disalurkan
ke rumah-rumah.( konsumen )
-
Switch
yard adalah serandang hubung untuk menampung dan menyalurkan listrik
-
Di
area Swicht yard ada beberapa peralatan listrik al;
Gas Circuit
Breaker ( 52 ) : alat untuk memutus tenaga PMT
Disconecting
Switch ( 89 ) : Saklar pemisah PMS
Current Tranformer ( CT )
:Trafo arus untuk pengukuran amper,Watt meter
dan Proteksi
Capasitor Potential
Tranformer ( CPT ) atau Capasitor Potential Device ( CPD )
adalah Trafo tegangan
untuk pengukuran tegangan, freq,watt dan proteksi.
Line Aresster ( LA ) : Pengaman peralatan
listrik terhadap petir.
Arching horn : Pengaman isolator
agar tidak pecah terkena petir
Blocking
Coil /Line trap : digunakan untuk
menyalurkan Power Line
Carrier Telephone ( PLCT ) dan Power Line
Carrier Relay ( PLCR ). Telephone antar Gardu Induk dan Pusat Pengatur Beban.
3.1.d Peralatan PLTU
1. Boiler / Ketel Uap
Air tawar di panaskan di dalam Boiler dengan bahan bakar
minyak Residu (MPO) atau Gas alam sampai
terbentuk uap air yang bertekanan kering mempunyai temperatur yang di syaratkan
untuk memutar Turbin.
2. Turbin Uap
Uap yang di hasilkan produksi Boiler / Ketel uap
digunakan untuk menggerakkan Turbin uap.
Turbin uap 1 dan 2 : Tandem Compound 1 silinder
Turbin uap 2 dan 3 : Tandem Compound 2 silinder
3. Generator dan Trafo Utama
Generator terpasang satu poros dengan Turbin uap yang
mempunyai putaran 3000 Rpm menghasilkan
tenaga listrik.
1. Boiler
Boiler atau Ketel Uap merupakan
salah satu peralatan utama yang digunakan dalam proses produksi energi listrik.
Fungsi utama dari Boiler adalah menghasilkan energi panas untuk mengubah air
menjadi uap atau dengan kata lain di dalam Boiler terjadi proses perubahan
energi panas menjadi energi Kinetis uap yang mempunyai tekanan dan temperature
tertentu.
Boiler ini mempunyai kontruksi
berupa ruang baker besar denan pipa-pipa air yang mengelilingi dinginnya
disebut dengan Water Wall dan di ujung atas Water Wall, air akan terkumpul di
dalam bejana yang di sebut dengan Steam Drum. Pipa-pipa di dalam Boiler yang
berisi air di panaskan dengan system pembakaran Boiler yang berupa nyala-nyala
Burner. Air yang dipanaskan tersebut menjadi uap kemudian naik ke Steam Drum.
Dalam menjalakan fungsinya sebagai penghasil, Boiler
dsitunjang oleh beberapa peralatan yaitu Ruang bakar, Burner, Water Wall, Steam
Drum, Force Draft Fan (FDF) dan Soot Blower.
Adapun penjelasan dari masing-masing peralatan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Ruang bakar (furnace)
Merupakan ruangan yang terdiri dari pipa-pipa air yang
pada sisinya dipasang burner yang digunakan untuk membakar bahan bakar.
Pembakaran bahan bakar ini disertai dengan saluran udara yang sudah dipanaskan
dengan udara panas (air heater).
b. Water Wall
Water Wall adalah pipa-pipa elemen yang berisi air yang
mengelilingi dinding ruang bakar Boiler.
c. Steam Drum
Steam Drum adalah bejana tempat pembuangan air yang sudah
dipanasi dalam Boiler dan juga sebagai tempat penampungan uap air dengan suhu
tekanan yang tinggi. Steam Drum terdiri idari peralatan pemisah uap dan
pipa-pipa untuk distribusi air pengisi yang digunakan untuk mengurai kandungan
/konsentrasi padat dengan cara terus-menerus menguras air. Steam terletak di
bagian atas Boiler. Prosesnya yaitu, air pengisi masuk pada ujung Steam Drum
dan didistribusikan merata sepanjang Drum dengan jarak lubang yang sama di
dalam pipa pengisi.
d. Force Draft Fan (FDF)
Suatu alat yang digunakan untuk menyerap udara pembakaran
yang di ambil dari udara luar (Atmosfer) dan dipompakan ke ruang bakar Boiler.
e. Air Heater
Air Heater merupakan peralatan yang berfungsi sebagai
pemanas udara awal yang berasal dari Force Darft Fan (FDF) sebelum dimasukkan
ke ruang baker boiler.
f. Burner
Burner adalah penyemprot bahan bakar yang digunakan untuk
pembakaran dimana bahan bakarnya dikabutkan menjadi bagian-bagian kecil agar mudah
bersinggungan dengan udara pembakaran.
g. Super Heater
Uap yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang
bakar Boiler meninggalkan Steam Drum sebagai Uap basah. Sebelum dialirkan ke
Turbin, Uap tersebut dipanaskan lagi dengan menggunakan Super Heater sehingga
menjadi uap kering yang memiliki tekanan dan temperatur tertentu. Pemanasan diambil dari gas buang sisi pembakaran di dalam
Boiler.
h. Soot Blower
Soot Blower adalah suatu peralatan untuk membersihkan
jelaga/kerak yang terdapat pada bagian luar pipa-pipa Super Heater dan
Economiezer yang ada di Boiler dengan peralatan uap basah.
2.
Turbin Uap
Turbin Uap adalah
Suatu alat untuk mengubah Energi Kinetik (Potensial Uap) menjadi Energi Mekanik
dalam bentuk putaran poros Turbin. Tenaga penggerak Turbin adalah Uap yang
dihasilkan dari poros pembakaran dalam Boiler yang mempunyai tekanan 88kg/cm
dan Temperature 510 Derajat Celcius. Kebutuhan dari uap tersebut tergantung
pada besar kecilnya baban. Jika beban tinggi maka jumlah uap yang dibutuhkan juga
besar, sebaliknya jika beban rendah maka uap yang dialirkan ke Turbin juga
sedikit. Prngaturan kerja ini di lakukan oleh Main Stop Valve. Konstruksi
Turbin uap terdiri dari Rotor Turbin, Sudu Turbin, Bantalan Rotor dan Casing
(Rumah Turbin). Sudu Turbin merupakan bagian yang digerakkan oleh uap. Sudu
Turbin pada high pressure Trubin adalah jenis aliran tunggal (Single Flow).
Rotor Turbin merupakan bagian dari Turbin yang berputar akibat pengaruh gerakan
uap yang terhadap Sudu-sudu Turbin. Bantalan adalah bagian Turbin sebagai
penyanggah rotor dengan tujuan agar rotor menjadi stabil pada posisinya di
dalam Casing. Sedangkan Rumah (Casing) Turbin di letakkan berada di tengah
Horizontal.
Dalam menjalankan
fungsinya Turbin Uap dilenkapi oleh Main Steam, Stop Valve,
Control Valve, Governor, Sudu Tetap,
Sudu jalan, Turning Gear dan Main Oil Pump.
- Main steam valve, untuk menutup dan membuka aliran uap ke turbin uap.
- Control valve, mengatur banyaknya jumlah yang masuk ke turbin uap.
- Sudu tetap, menggerakkan aliran uap dari sudu tetap untuk memutar poros turbin.
- Sudu jalan, menerima aliran uap dari sudu tetap untuk memutar poros turbin.
- Turning gear, untuk memutar turbin saat start atau stop turbin dan untuk menjaga kelurusan poros turbin saat berhenti/stand by.
- Main oil pump, untuk melumasi bearing/bantalan turbin dan generator.
3. Generator
Generator merupakan salah satu alat
peralatan utama pada PLTU yang berfungsi mengubah Energi Mekanik menjadi Energi
Listrik. Bagian utama
Generator yaitu terdiri dari bagian tetap (Startor) dan bagian yang berputar
(Rotor).
Pada Startor
sendiri juga terdapat bagian-bagian seperti Kumparan jangkar, Inti jangkar,
Inti Startor, dan Rangka Startor. Sedangkan pada Rotor terdapat pada bagian
batang Utama, Kipas Aliran Axial, Cincin Collector dan juga terdapat kumparan
yang berfungsi sebagai kumparan medan. Medan magnet timbul karena adaya arus
searah yang mengalir pada kumparan medan yang diperoleh dari system Eksitasi.
Rotor disangga oleh dua bantalan ( Bearing ). Generator dilengkapi dengan
Automatic Voltage Regulator (AVR) yang menjaga tegangan Generator selalu dalam
keadaan konstan meskipun ada perubahan daya dari beban.
Prosedur Stating : Keja Pararel antara beberapa Generator dilakukan untuk
meningkatkan besarnya daya yang dihasilkan. Dua buah Generator (missal :
masing-masing kapasitasnya 125 MVA) yang pararel akan menghasilkan daya sebesar
250 MVA.
Ada beberapa alat pendingin generator :
·
Udara : digunakan
sebagai pendingin pada Generator Kapasitasnya rendah (<100MW).
·
Hydrogen
: digunakan sebagai pendingin pada Generator Kapasitas menengah (100-700MW).
·
Air
: digunakan sebagai pendingin pada Generator Kapasitas tinggi (>700MW).
·
3.1.e Peralatan Peralatan Penunjang pada PLTU
a. Desalination Plant
Merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses
pengolahan air laut menjadi air tawar dengan cara memisahkan air laut dari
kandungan garamnya.
b.
Water Treatment
Air Destilasi hasil dari proses desalinasi di olah lagi
dengan alat Water
Treatment, karena
air distilasi tersebut belum memenuhi syarat untuk memenuhi Boiler. Selain itu
dalam air distilasi masih mengandung beberapa persen kadar garam sehingga perlu
di olah lagi melalui Water Treatment ini.
c. Condensator Pump
Merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memompa
air yang berasal dari Condensor ke Dearator.
d. Dearator
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghilangkan
gas-gas Oksigen
dan Amoniak yang berada di dalam air pengisi Ketel dengan
cara memanasi air tersebut ke Temperature jenuh dari uap pemanas.
e. Boiler Feed
Pump
Merupakan peralatan yang digunakan untuk memompa air yang
berasal dari
Dearator
dan mengalirkannya ke Steam Drum.
f.
High Pressure dan Low Pressure Heater
Alat
ini merupakan pemanas air yang berfungsi untuk menaikkan Termperature Air
pengisi sebelum masuk ke Steam Drum.
g.
CWP (Circulating Water Pump)
Adalah
alat untuk memompa air laut ke Condenser dan Colling Heat
Exscanger(CWHE)
sebagai pendingin.
h.
Waste Water Treatment
Adalah
suatu peralatan untuk mengelolah air limbah menjadi netral sebelum di buang ke
laut.
i.
Mesin Diesel Emergency
Merupakan
suatu mesin pembangkit cadangan yang digunakan saat unit dalam kondisi mati
mendadak (Black Out)
j. Bar Screen
Bar Screen atau saringan kasar berfungsi untuk
menyaring sampah atau kotoran yang besar terutama potong-potongan kayu, daun,
plastik dan kotoran sejenis.Bar Screen harus dibersihkan secara rutin, terutama
bila kotoran sudah banyak.
k . Cerobong (Stack)
Merupakan
alat yang digunakan untuk membantu menyebarkan Gas buang ke Atmosfir dan juga
membantu kipas untuk mengatasi susut tekanan.
i. Cloropac
Adalah
merupakan unit pembangkit Sodium Hypochloride (NaOCL). Sodium Hypochloride
didapat dari air laut yang direaksikan dengan arus listrik DC (Elektrolisa) NaOCL inilah yang
merupakan cairan Sodium Hypochloride, yang diinjeksikan ke sistem air pendingin. CHLOROPAC merupakan suatu
metode untuk mendapatkan NaOCL (Natrium Hypochloride) dengan cara Elektrolisa
(air laut di proses dalam Cell Positif dan Cell Negatif kemudian di beri arus
listrik DC 2000 ampere tegangan max 80 Volt).
BAB
IV
HASIL
KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Jadwal dan Kegiatan PRAKERIN
Kerusaakan isolasi line 11 kv to 52G
PLTG 2
4.2 Alat dan
Perlengkapan
-
Tooll set -
Kunci sock 1 set kunci pass ring 1 set
-
Cutter - Isolasi
kertas
-
Gerinda - Red
varnish
-
Hv isolation
(raychem) - Industrial cleaner
-
Sakaphen ( pembersih -
Majun
Isolasi keramik ) - Heater gun
-
Mur baut - Spidol
-
One line diagram
pltg - Grease
Contact
-
Kabel grounding - Meger.
4.3 gambar kerja
Gmbr PLTG Unit 2 Gmbr Pelepasan Bus Gmbr Pembersihan buss Bar PLTG Bar PLTG
Gmbr penarikan
kbel tegangan dan Gmbr Pemasangan Bas Bar PLTG
meraychem 12-24
kv dari PLTG ke travo set kabel
Gmbr rangkaian swich yard 150 kV
4.4 Proses Pengerjaan
1.
Melakukan ijin
pekerjaan ( working permit dan safety permit)
2.
Isolasi area
pekerjaan agar bebas dari tegangan bersama operator
3.
Pasang kabel
grounding dan pastikan buss bar bebas dari tegangan
4.
Lepas buss bar
secara hati-hati kemudian teging sesuai urutan dan bagiannya
5.
Lepas isolasi
penahan buss bar
6.
Pindahkan buss bar dan
perlengkapannya ke tempat bengkel
7.
Lepas isolasi buss
yang lama dengan menggunakan cutter
8.
Tandai buss bar
yang telah dilepas supaya tidak tertukar
9.
Bersihkan mur baut,
buss bar, dan penyangganya dengan menggunakan industrial cleaner kemudian
keringkan
10. Poles buss bar dengan gerenda supaya bersih dari kotoran
11. Semprotkan red varnis ke penyangga buss bar
12. Tutup area kontak buss bar denggan menggunakan isolasi
kertas dan semprotkan red varnis jangan sampai tertukar dengan yang lain
13. Sambil menunggu kering bersihkan isolator buss bar
menggunakan sakaphen
14. Bersihkan dengan majun
15. Cek tahanan penyangga buss bar dengan alat meger
16. Pasang HV isolation pada buss bar
17. Rangkai buss bar sesuai rangkaiannya dan pastikan tiap
kontak sudah dioles grease kontak
18. Pasang HV isolation pada tekukan buss bar
19. Pasang isolation cramic buss bar di tempat semula
20. Pasang buss bar sesuai urutan fasanya (one line diagram)
21. Pasang penyangga buss bar
22. Kembalikan alat-alat yang telah di pakai
23. Bersihkan area pekerjaan
4.5 Implementasi Keselamatan Kerja
Ø Lakukan
safety permit dan working permit
Ø Sebelum memulai pekerjaan, koordinasikan dengan
operator,gunakan APD ( safety helmet, safety
shoes,
masker, kaos tangan ) ketika melakukan pekerjaan dan
lakukan langkah langkah keselamatan kerja :
a) member
tagging
b)
mengisolasi tempat bila
diperlukan
c)
pastikan area kerja dan
peralatan bersih agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak perlu (akibat licin,
kerikil tajam, dll)
d)
tidak merokok dan
bercanda berlebihan saat bekerja
Ø Persiapkan
peralatan pekerjaan
Ø Lakukan pemeriksaan
Ø Lakukan
pengetesan setelah perbaikan
Ø Laporkan
pada operator bila pekerjaan selesai
Ø Lepas
tagging bila ada, bersihkan peralatan dan lokasi kerja
Ø Catat
hal-hal yang perlu direkomendasikan, close job card, dan serahkan ke Rendal
Har
4.6 Masalah dan Hambatan yang Dihadapi
Ø Keterlambatan bahan
Ø Jumlah tenaga yang kurang
Ø Schedule pekerjaan yang padat
4.7 Pemecahan Masalah
Ø Berkoordinasi dengan bagian rendal pemeliharaan tentang
penyediaan bahan
Ø Memperbantukan tenaga tambahan ( helper)
Ø Menata schedule dan mengerjakan di luar jam kerja normal
( hari libur atau lembur)
BAB
V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dengan adanya praktek kerja Industri
di PT PJB UP Gresik dapat membawa pengaruh yang sangat positif, adanya kegiatan
ini segala ilmu atau teori yang telah didapatkan dari sekolah dapat diterapkan
atau diaplikasikan secara langsung ke lapangan sehingga kebenaran dari suatu
teori dan analisa dapat diketahui, dibuktikan serta dapat menambah wawasan
tentang segala hal-hal baru yang tidak didapatkan sebelumnya. Dengan
melaksanakan praktek kerja industri, kami telah mendapatkan pengalaman dan
pelajaran yang bermanfaat. Juga sebagai bekal bekerja untuk terjun ke dunia
usaha/industri dan kami dapat mengetahui secara langsung cara kerja alat-alat
yang digunakan dalam perusahaan.
5.2 SARAN
Untuk Sekolah :
-
Waktu
yang digunakan untuk PSG dijadikan lebih lama dan program PSG lebih di
tingkatkan
-
Waktu
pemberangkatan PSG mohon pada waktu kelas XI akhir atau kelas XII awal supaya
bekal untuk PSG lebih matang.
Untuk Perusahaan :
-
Supaya
para pegawai dan pimpinan saling membantu tanpa ada perbedaan antara pimpinan
dan pegawai.
-
Supaya
jangan pernah bosan dalam membimbing peserta program PSG
LAMPIRAN
Gmbr Lokasi PT PJB UP Gresik Gmbr Heat Recovery Stem
Generator
Bagaimana caranya agar pkl di pt pjb gresik bisa keterima?
BalasHapusPlease jawab.. soalnya saya besok mau magang di pt.pjb gresik
BalasHapus