Jumat, 29 Maret 2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Salah satu sasaran dari tujuan nasional Indonesia adalah mencapai suatu struktur ekonomi yang mantap dan seimbang, ditunjang oleh kekuatan dan kemampuan yang tangguh dari sektor pertanian, perkembangan sektor industri yang kokoh, ditambah stabilitas nasional yang mantap dan dinamis.
Sejalan dengan usaha untuk mengembangkan sektor industri yang kokoh maka perlu diciptakan suatu keseimbangan antara dunia pendidikan SMK dan industri untuk menghasilkan siswa yang memiliki pemahaman dan keterampilan yang berkaitan dengan pengembangan teknologi dan bidang-bidang penerapannya. Dengan kemampuan akademis yang handal dan keterampilan aplikasi di bidang industri yang cukup, tenaga-tenaga kerja itu nantinya bisa mengembangkan kreativitas dan penalaran untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pembangunan industri Indonesia.
Perkembangan industri di Indonesia dewasa ini cukup pesat. Sehubungan dengan hal itu lulusan siswa SMK sebagai tempat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, siswa juga memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kretif, disiplin, dan hasil pekerjaan yang berkualitas.
1.2  Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1. Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas, dan terarah antara dunia pendidikan SMK dan dunia kerja sebagai pengguna outputnya.
2. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
3. Membuka wawasan siswa agar dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang dipelajarinya dalam pendidkan di dunia industri pada umumnya serta mampu menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh.
4.   Siswa dapat memahami dan mengetahui sistem kerja di dunia industri sekaligus mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh.
5. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif dan dinamis yang lebih berwawasan bagi siswa dalam dunia perindustrian.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja ini metode yang dipakai dalam mengumpulkan data meliputi :
            1. Studi literature mengenai definisi, fungsi dan cara kerja dari sistem pengaman elektris generator beserta alat pendukungnya.
            2. Pengumpulan data di PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik melalui:
            􀂃 Wawancara
            􀂃 Observasi lapangan
            􀂃 Melakukan analisa prinsip kerja
            􀂃 Mengambil kesimpulan dari analisis yang telah dihasilkan.
1.3  Sistematika Penulisan Laporan
Di dalam penyusunan laporan Praktek Kerja ini, sistematika penyusunan yang digunakan adalah sebagai berikut :
o Bab I : Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
o Bab II : Profil PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
Membahas tentang sejarah perusahaan, kegiatan/ bidang usaha, struktur organisasi perusahaan, program kerja dan kegiatannya, fasilitas perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Gresik.
o Bab III : Landasan teori PLTU
Sistem Pembangkit Listrik tenaga uap, bab ini membahas tentang teori operasional Pembangkit Lisrik Tenaga Uap, prinsip kerja PLTU dan alat alat yang menunjang pada PLTU.
o Bab IV : Hasil Kegiatan dan Pembahasan
Berisi tentang jadwal dan kegiatan PRAKERIND, alat dan perlengkapan, gambar kerja, proses dan pengerjaan, implementasi keselamatan kerja, masalah dan hambatan yang dihadapi, dan pemecahan masalah.
o Bab V : Penutup
 Bab ini berisi kesimpulan laporan dan saran kami terhadap sekolah dan perusahaan.

BAB II
PROFIL PT PEMBANGKITAN JAWA BALI (PJB) UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

2.1 Sejarah Perusahaan
 
Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan Listrik dan Gas. Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi Perusahaan umum (Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994, status PLN menjadi Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN (Persero) dengan pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk memisahkan misi perusahaan atas sosial dan komersial.
Pada tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak perusahaan untuk mengelola pembangkit listrik yang memasok energi listrik di Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN PJB II) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000, PT PLN PJB II diubah nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT PJB. Sedangkan PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) berubah nama menjadi PT Indonesia Power.
2.2  Kegiatan/ Bidang Usaha
Unit Pembangkitan (UP) Gresik  mengoperasikan  3 (tiga) jenis Pembangkit yaitu Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU). Unit Pembangkit : (total 2.218 MW)[1]
-   PLTU Unit 1 dan 2 = 2 x 100 MW                  -  PLTGU Blok 1, 2 dan 3 = 3 x 526 MW
-   PLTU Unit 3 dan 4 = 2 x 200 MW                  -  PLTG Unit 1 dan 2 = 2 x 20 MW
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ejak 2 Januari 1998 struktur organisasi PT PJB UP Gresik telah mengalami berbagai perubahan mengikuti perkembangan organisasi, yaitu perubahan PJB II menjadi PT PJB yang fleksibel dan dinamis sehingga mampu menghadapi dan menyesuaikan situasi bisnis yang selalu berubah. Perubahan mendasar dari PT PJB UP Gresik adalah dipisahkannya unit pemeliharaan dan unit operasi. Pemisahan ini membuat unit pembangkit menjadi organisasi yang lean and clean dan hanya mengoperasikan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik. Secara garis besar struktur organisasi yang berlaku pada unit-unit kerja yang terdapat di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dapat dilihat pada ilustrasi berikut :
               Gambar 2.2 Diagram Struktur Organisasi PT PJB UPGresik


2.4 Program Kerja dan Kegiatannya
Selama Praktek Industri kami ditempatkan di PLTU selama 2 bulan.Adapun jam kerja yang diberlakukan di PT.PJB Unit Pembangkitan Gresik. Sbb. :
Hari Senin s/d Kamis
Mulai masuk perusahaan                     : Pukul 07.30 WIB
Mulai start kerja                                  : Pukul 08.00 WIB
Istirahat                                               : Pukul 11.30 s/d.13.00 WIB
Lanjut kerja                                         : Pukul 13.00 s/d 15.30 WIB
Selesai kerja                                        : Pukul 16.00 WIB


Hari Jum’at
Mulai masuk perusahaan                     : Pukul 07.30 WIB (Senam Pagi)
Mulai start kerja                                  : Pukul 09.00 WIB
Istirahat                                               : Pukul 11.30 s/d 13.00 WIB
Lanjut kerja                                         : Pukul 13.00 s/d 15.30
Selesai kerja                                        : Pukul 16.00 WIB
 Hari Sabtu dan Minggu diliburkan

2.5  Fasilitas perusahaan
Ø  Masjid
Ø  Gedung Pertemuan
Ø  Gedung Olah Raga
          Ruang Fitness
         Lapangan Voly
         Lapangan Bulu Tangkis
         Lapangan Footsall
         Tenis Meja
         Musik modern dan Tradisional
Ø  Lapangan Sepak Bola
Ø  Lapangan Tenis
Ø  Free Waifi
Ø  Life
Ø  Pemadam Kebakaran
Ø  Dorkas dll.

BAB III
LANDASAN TEORI PLTU

Steam Power plant atau pembangkit listrik tenaga uap merupakan suatu sistem terintegrasi untuk membangkitkan listrik dengan uap air (thermal-mekanis). Biasanya PLTU berada di tepi pantai karena bahan dasarnya adalah air laut yang akan diuapkan.dan air laut digunakan juga sebagai pendingin pada Condensor. Mudah pengiriman bahan bakar. Berikut adalah skema salah satu PLTU yang ada di Indonesia, PLTU Gresik.







Peralatan utama PLTU Gresik adalah Boiler, Turbin dan Generator. Peralatan lainnya adalah Desalination plant, Water Treatment, H2 Plan, Chlorination Plan, WWTP, dll. Dalam proses produksi energi listrik, Air Tawar yang digunakan sebagai fluida kerja diperoleh dari air laut dihilangkan kadar garamnya (Raw Water / air Distilate) yang diolah melalui peralatan Desalination plant, diolah lagi melalui peralatan Water Treatment hingga air tersebut memenuhi syarat untuk masuk ke boiler yaitu kurang dari 20µS. Air tawar yang memenuhi syarat (Make Up Water), disalurkan dan dipanaskan ke dalam boiler dengan menggunakan bahan bakar baik gas atau minyak (Residu). Hasil dari pemanasan air dalam boiler adalah steam / uap dengan tekanan dan temperatur tinggi (Steam Superheater) disalurkan ke Turbin maka akan menghasilkan tenaga mekanis untuk memutar Generator dan menghasilkan tenaga listrik kemudian dinaikkan tegangannya melalui Main Transformer untuk disalurkan ke sistem Jawa-Bali.
Pembangkit PJB Gresik menggunakan bahan bakar gas yang dipasok melalui pipa bawah laut yang berasal dari sumur gas Pagerungan (ARCO) dan dari Madura Utara (KODECO).
Selama setahun, UP Gresik membutuhkan bahan bakar gas 108.739.449 MMBTU, MFO 80.617 Kiloliter, Air penambahan Boiler 360.000 ton dan Air servis 700.000 ton. Air servis berasal dari proses distilasi dan water treatment dari air laut, sedangkan Air pendingin Condesor menggunakan air laut dengan sistem sirkulasi terbuka dan satu kali haluan (one through).

3.1.a Proses Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  
a. Di dalam siklus yang terjadi dalam pemanas , pada air yang akan diuapkan diinjeksikan
    bahan kimia sebagai berikut:
    1. Hydrazine, diinjeksikan ke condensate dan daerator untuk menghilangkan kandungan
        dissolved oxygen yang mungkin terdapat di dalam air.
     2. Ammonia, diinjeksiken ke condensate untuk mengontrol pH air selama start up, pada
          kondisi ini air mulai diuapkan.
     3. Phosphate, diinjeksikan ke dalam boiler drum dengan tujuan untuk menghilangkan
          komponen hardness dan mengontrol pH uap air yang terdapat di dalam boiler.
b. Uap air bertekanan yang merupakan hasil pemanasan air digunakan untuk memutar
    steam turbin. Uap air yang bertekanan tinggi dialirkan pada high pressure steam turbine,
    dan uap air yang bertekanan rendah dialirkan pada low pressure steam turbine.
c. Kondensasi merupakan proses pendinginan terhadap uap air yang telah digunakan untuk
     memutar steam turbine. Kondensasi terjadi di dalam kondensor dan pendingin yang
    digunakan adalah air laut yang telah dinetralkan.
d. Putaran generator yang terkopel dengan steam turbine menghasilkan listrik dengan
     tegangan 15 kV yang kemudian dinaikkan menjadi tegangan 150 kV  yang kemudian
    disalurkan kepada pelanggan melalui saluran transmisi.


3.1.b Konsep Dasar Operasi PLTU
 
Pembangkit listrik tenaga uap PLTU adalah pembangkit tenaga listrik yang dihasilkan dari ekstraksi turbin uap. Dalam proses produksi listrik PLTU. Peralatan utama adalah Boiler, Turbin uap, Generator, Trafo utama dan alat bantu (auxiliary). Uap yang dihasilkan dari boiler/katel uap digunakan untuk memutar turbin, dan uap bekas untuk memutar turbin didinginkan oleh air laut didalam Condensor untuk di jadikan air lagi dan di pompa kembali ke dalam boiler/katel untuk dipanaskan lagi agar menjadi uap yang bertekanan, siklus ini di namakan siklus tertutup. Generator di kopel dengan turbin dan keluaran Generator disalurkan melalui Trafo utama untuk dinaikkan tegangannya kemudian diteruskan ke jaringan 150kv sistem interkoneksi JAWA BALI.

3.1.c Prinsip Kerja PLTU
Di dalam proses produksi listrik PLTU peralatan utama adalah Desalination Plant, Boiler,Turbin Dan Generator.
Air tawar yang di butuhkan Boiler di peroleh dari air laut yang di desalinasi melalui peralatan desalination plant. Air tawar  yang di hasilkan oleh desalination plant di olah lagi dengan peralatan water treatment. sampai air tersebut memenuhi syarat untuk boiler, kemudian di salurkan ke boiler, di dalam boiler air tawar tadi di panaskan secara radiasi dan untuk pemanasan tersebut di gunakan bahan baker residu, untuk PLTU unit I, unit II dan untuk PLTU unit III, IV digunakan bahan bakar gas. Hingga air tersebut berubah menjadi uap yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Kemudian uap tersebut di panaskan lagi dengan super heater hingga menjadi uap kering dengan tekanan 88 kg/cm² dengan suhu ± 510 ºC yang bisa di jaga konstan. Kemudian di salurkan melalui main steam line (saluran uap utama), dari main steam line uap di alirkan ke sudu-sudu turbin yang mana poros turbin di kopel dengan generator ikut berputar dan menghasilkan tenaga listrik.
Jadi turbin uap merupakan transformasi tenaga kinetis uap menjadi tenaga mekanis poros.
Uap bekas penggerak turbin. Suhu dan tekanannya akan turun uap tersebut akan keluar dari turbin yang kemudian di kondensasikan oleh kondensor dengan perbandingan air laut secara terus-menerus dan ruang kondensor di hampakan, sehingga uap akan berubah menjadi air lagi.
Air condensate ini akan di pompa Condensate Pump (CP) menuju ke pemanas air (dearator), air dearator tersebut di pompa oleh Boiler Feed Pump (BFP) menuju ekonomizer untuk di panaskan lagi.
Selanjutnya air dari eknomizer tadi masuk ke drum, di dalam drum terdiri atas 2 bagian yaitu:
  • bagian atas berisi uap.
  • bagian bawah berisi air.
kemudian uap dalam boiler di panaskan lagi oleh Super Heater (SH) untuk disalurkan ke turbin guna menggerakkan turbin, seterusnya sehingga dinamakan sirkulasi tertutup.
-          Generator  #1;2 menghasilkan tegangan 13,6 KV, dan
Generator #3;4 menghasilkan tegangan 15 KV .Tegangan tersebut  dinaikan melalui
Trafo utama ( Step Up ) menjadi 150 KV melalui kabel tanah dihubungkan ke  Switch yard untuk didistribusikan ke  line 150KV menuju Gardu Induk.
-          Di Gardu Induk tegangan tersebut dari 150KV diturunkan menjadi 20KV oleh Trafo Step Down 150/20 KV .selanjutnya tegangan 20KVdi salurkan melalui jaringan Distribusi kemudian diturunkan lagi dari 20KV menjadi 380/220V untuk disalurkan ke rumah-rumah.( konsumen )
-          Switch yard adalah serandang hubung untuk menampung dan menyalurkan listrik
-          Di area Swicht yard ada beberapa peralatan listrik al;
Gas Circuit Breaker   ( 52 )  : alat untuk memutus tenaga PMT
Disconecting Switch  ( 89 )  : Saklar pemisah PMS
Current Tranformer   ( CT )  :Trafo arus untuk pengukuran amper,Watt meter
dan Proteksi
Capasitor Potential Tranformer ( CPT ) atau Capasitor Potential Device ( CPD )
adalah Trafo tegangan untuk pengukuran tegangan, freq,watt dan proteksi.
Line Aresster              ( LA ) : Pengaman peralatan listrik terhadap petir.
Arching horn                         : Pengaman isolator agar tidak pecah terkena petir
Blocking Coil /Line trap       : digunakan untuk menyalurkan Power Line Carrier Telephone ( PLCT ) dan Power Line Carrier Relay (  PLCR ). Telephone antar Gardu Induk dan Pusat Pengatur Beban.


3.1.d Peralatan PLTU
1. Boiler / Ketel Uap
Air tawar di panaskan di dalam Boiler dengan bahan bakar minyak Residu (MPO) atau  Gas alam sampai terbentuk uap air yang bertekanan kering mempunyai temperatur yang di syaratkan untuk memutar Turbin.
2. Turbin Uap
Uap yang di hasilkan produksi Boiler / Ketel uap digunakan untuk menggerakkan Turbin uap.
Turbin uap 1 dan 2 : Tandem Compound 1 silinder
Turbin uap 2 dan 3 : Tandem Compound 2 silinder
3. Generator dan Trafo Utama
Generator terpasang satu poros dengan Turbin uap yang mempunyai putaran 3000 Rpm  menghasilkan tenaga listrik.
1. Boiler
Boiler atau Ketel Uap merupakan salah satu peralatan utama yang digunakan dalam proses produksi energi listrik. Fungsi utama dari Boiler adalah menghasilkan energi panas untuk mengubah air menjadi uap atau dengan kata lain di dalam Boiler terjadi proses perubahan energi panas menjadi energi Kinetis uap yang mempunyai tekanan dan temperature tertentu.
Boiler ini mempunyai kontruksi berupa ruang baker besar denan pipa-pipa air yang mengelilingi dinginnya disebut dengan Water Wall dan di ujung atas Water Wall, air akan terkumpul di dalam bejana yang di sebut dengan Steam Drum. Pipa-pipa di dalam Boiler yang berisi air di panaskan dengan system pembakaran Boiler yang berupa nyala-nyala Burner. Air yang dipanaskan tersebut menjadi uap kemudian naik ke Steam Drum.
Dalam menjalakan fungsinya sebagai penghasil, Boiler dsitunjang oleh beberapa peralatan yaitu Ruang bakar, Burner, Water Wall, Steam Drum, Force Draft Fan (FDF) dan Soot Blower.
Adapun penjelasan dari masing-masing peralatan tersebut adalah sebagai berikut :




a. Ruang bakar (furnace)
Merupakan ruangan yang terdiri dari pipa-pipa air yang pada sisinya dipasang burner yang digunakan untuk membakar bahan bakar. Pembakaran bahan bakar ini disertai dengan saluran udara yang sudah dipanaskan dengan udara panas (air heater).
b. Water Wall
Water Wall adalah pipa-pipa elemen yang berisi air yang mengelilingi dinding ruang bakar Boiler.
c. Steam Drum
Steam Drum adalah bejana tempat pembuangan air yang sudah dipanasi dalam Boiler dan juga sebagai tempat penampungan uap air dengan suhu tekanan yang tinggi. Steam Drum terdiri idari peralatan pemisah uap dan pipa-pipa untuk distribusi air pengisi yang digunakan untuk mengurai kandungan /konsentrasi padat dengan cara terus-menerus menguras air. Steam terletak di bagian atas Boiler. Prosesnya yaitu, air pengisi masuk pada ujung Steam Drum dan didistribusikan merata sepanjang Drum dengan jarak lubang yang sama di dalam pipa pengisi.
d. Force Draft Fan (FDF)
Suatu alat yang digunakan untuk menyerap udara pembakaran yang di ambil dari udara luar (Atmosfer) dan dipompakan ke ruang bakar Boiler.
e. Air Heater
Air Heater merupakan peralatan yang berfungsi sebagai pemanas udara awal yang berasal dari Force Darft Fan (FDF) sebelum dimasukkan ke ruang baker boiler.
f. Burner
Burner adalah penyemprot bahan bakar yang digunakan untuk pembakaran dimana bahan bakarnya dikabutkan menjadi bagian-bagian kecil agar mudah bersinggungan dengan udara pembakaran.
g. Super Heater
Uap yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar Boiler meninggalkan Steam Drum sebagai Uap basah. Sebelum dialirkan ke Turbin, Uap tersebut dipanaskan lagi dengan menggunakan Super Heater sehingga menjadi uap kering yang memiliki tekanan dan temperatur tertentu. Pemanasan diambil dari gas buang sisi pembakaran di dalam Boiler.

h. Soot Blower
Soot Blower adalah suatu peralatan untuk membersihkan jelaga/kerak yang terdapat pada bagian luar pipa-pipa Super Heater dan Economiezer yang ada di Boiler dengan peralatan uap basah.

2. Turbin Uap
Turbin Uap adalah Suatu alat untuk mengubah Energi Kinetik (Potensial Uap) menjadi Energi Mekanik dalam bentuk putaran poros Turbin. Tenaga penggerak Turbin adalah Uap yang dihasilkan dari poros pembakaran dalam Boiler yang mempunyai tekanan 88kg/cm dan Temperature 510 Derajat Celcius. Kebutuhan dari uap tersebut tergantung pada besar kecilnya baban. Jika beban tinggi maka jumlah uap yang dibutuhkan juga besar, sebaliknya jika beban rendah maka uap yang dialirkan ke Turbin juga sedikit. Prngaturan kerja ini di lakukan oleh Main Stop Valve. Konstruksi Turbin uap terdiri dari Rotor Turbin, Sudu Turbin, Bantalan Rotor dan Casing (Rumah Turbin). Sudu Turbin merupakan bagian yang digerakkan oleh uap. Sudu Turbin pada high pressure Trubin adalah jenis aliran tunggal (Single Flow). Rotor Turbin merupakan bagian dari Turbin yang berputar akibat pengaruh gerakan uap yang terhadap Sudu-sudu Turbin. Bantalan adalah bagian Turbin sebagai penyanggah rotor dengan tujuan agar rotor menjadi stabil pada posisinya di dalam Casing. Sedangkan Rumah (Casing) Turbin di letakkan berada di tengah Horizontal.
Dalam menjalankan fungsinya Turbin Uap dilenkapi oleh Main Steam, Stop Valve,
Control Valve, Governor, Sudu Tetap, Sudu jalan, Turning Gear dan Main Oil Pump.
  • Main steam valve, untuk menutup dan membuka aliran uap ke turbin uap.
  • Control valve, mengatur banyaknya jumlah yang masuk ke turbin uap.
  • Sudu tetap, menggerakkan aliran uap dari sudu tetap untuk memutar poros turbin.
  • Sudu jalan, menerima aliran uap dari sudu tetap untuk memutar poros turbin.
  • Turning gear, untuk memutar turbin saat start atau stop turbin dan untuk menjaga kelurusan poros turbin saat berhenti/stand by.
  • Main oil pump, untuk melumasi bearing/bantalan turbin dan generator.



3. Generator
Generator merupakan salah satu alat peralatan utama pada PLTU yang berfungsi mengubah Energi Mekanik menjadi Energi Listrik. Bagian utama Generator yaitu terdiri dari bagian tetap (Startor) dan bagian yang berputar (Rotor).
Pada Startor sendiri juga terdapat bagian-bagian seperti Kumparan jangkar, Inti jangkar, Inti Startor, dan Rangka Startor. Sedangkan pada Rotor terdapat pada bagian batang Utama, Kipas Aliran Axial, Cincin Collector dan juga terdapat kumparan yang berfungsi sebagai kumparan medan. Medan magnet timbul karena adaya arus searah yang mengalir pada kumparan medan yang diperoleh dari system Eksitasi. Rotor disangga oleh dua bantalan ( Bearing ). Generator dilengkapi dengan Automatic Voltage Regulator (AVR) yang menjaga tegangan Generator selalu dalam keadaan konstan meskipun ada perubahan daya dari beban.
Prosedur Stating : Keja Pararel antara beberapa Generator dilakukan untuk meningkatkan besarnya daya yang dihasilkan. Dua buah Generator (missal : masing-masing kapasitasnya 125 MVA) yang pararel akan menghasilkan daya sebesar 250 MVA.
Ada beberapa alat pendingin generator :
·         Udara : digunakan sebagai pendingin pada Generator Kapasitasnya rendah (<100MW).
·         Hydrogen : digunakan sebagai pendingin pada Generator Kapasitas menengah (100-700MW).
·         Air : digunakan sebagai pendingin pada Generator Kapasitas tinggi (>700MW).
·          
3.1.e Peralatan Peralatan Penunjang pada PLTU
a. Desalination Plant
Merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses pengolahan air laut menjadi air tawar dengan cara memisahkan air laut dari kandungan garamnya.
            b. Water Treatment
Air Destilasi hasil dari proses desalinasi di olah lagi dengan alat Water
 Treatment, karena air distilasi tersebut belum memenuhi syarat untuk memenuhi Boiler. Selain itu dalam air distilasi masih mengandung beberapa persen kadar garam sehingga perlu di olah lagi melalui Water Treatment ini.
           
c. Condensator Pump
Merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memompa air yang berasal dari Condensor ke Dearator.
            d. Dearator
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghilangkan gas-gas Oksigen
dan Amoniak yang berada di dalam air pengisi Ketel dengan cara memanasi air tersebut ke Temperature jenuh dari uap pemanas.
            e. Boiler Feed Pump
Merupakan peralatan yang digunakan untuk memompa air yang berasal dari
Dearator dan mengalirkannya ke Steam Drum.
            f. High Pressure dan Low Pressure Heater
Alat ini merupakan pemanas air yang berfungsi untuk menaikkan Termperature Air pengisi sebelum masuk ke Steam Drum.
            g. CWP (Circulating Water Pump)
Adalah alat untuk memompa air laut ke Condenser dan Colling Heat
Exscanger(CWHE) sebagai pendingin.
            h. Waste Water Treatment
Adalah suatu peralatan untuk mengelolah air limbah menjadi netral sebelum di buang ke laut.
i. Mesin Diesel Emergency
Merupakan suatu mesin pembangkit cadangan yang digunakan saat unit dalam kondisi mati mendadak (Black Out)
j. Bar Screen
 Bar Screen atau saringan kasar berfungsi untuk menyaring sampah atau kotoran yang besar terutama potong-potongan kayu, daun, plastik dan kotoran sejenis.Bar Screen harus dibersihkan secara rutin, terutama bila kotoran sudah banyak.
k . Cerobong  (Stack)
Merupakan alat yang digunakan untuk membantu menyebarkan Gas buang ke Atmosfir dan juga membantu kipas untuk mengatasi susut tekanan.



i.     Cloropac
Adalah merupakan unit pembangkit Sodium Hypochloride (NaOCL). Sodium Hypochloride didapat dari air laut yang direaksikan dengan arus  listrik DC (Elektrolisa) NaOCL inilah yang merupakan cairan Sodium Hypochloride, yang diinjeksikan ke sistem air pendingin. CHLOROPAC merupakan suatu metode untuk mendapatkan NaOCL (Natrium Hypochloride) dengan cara Elektrolisa (air laut di proses dalam Cell Positif dan Cell Negatif kemudian di beri arus listrik DC 2000 ampere tegangan max 80 Volt).

















BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Jadwal dan Kegiatan PRAKERIN
Kerusaakan isolasi  line 11 kv to 52G PLTG 2

4.2 Alat dan Perlengkapan
-          Tooll set                                  -    Kunci sock 1 set kunci pass ring 1 set
-          Cutter                                     -    Isolasi kertas
-          Gerinda                                   -    Red varnish
-          Hv isolation (raychem)            -    Industrial cleaner
-          Sakaphen ( pembersih             -    Majun
Isolasi keramik )                      -    Heater gun
-          Mur baut                                 -   Spidol
-          One line diagram pltg             -   Grease Contact
-          Kabel grounding                     -   Meger.

4.3 gambar kerja



 
Gmbr  PLTG Unit 2                            Gmbr  Pelepasan Bus      Gmbr Pembersihan buss                                                                         Bar PLTG                          Bar PLTG
 

               Gmbr  penarikan  kbel tegangan  dan                 Gmbr Pemasangan Bas Bar PLTG
meraychem 12-24 kv dari PLTG ke travo set kabel



Gmbr rangkaian swich yard 150 kV
4.4 Proses Pengerjaan
1.      Melakukan ijin pekerjaan ( working permit dan safety permit)
2.      Isolasi area pekerjaan agar bebas dari tegangan bersama operator
3.      Pasang kabel grounding dan pastikan buss bar bebas dari tegangan
4.      Lepas buss bar secara hati-hati kemudian teging sesuai urutan dan bagiannya
5.      Lepas isolasi penahan buss bar
6.      Pindahkan buss bar dan perlengkapannya ke tempat bengkel
7.      Lepas isolasi buss yang lama dengan menggunakan cutter
8.      Tandai buss bar yang telah dilepas supaya tidak tertukar
9.      Bersihkan mur baut, buss bar, dan penyangganya dengan menggunakan industrial cleaner kemudian keringkan
10.  Poles buss bar dengan gerenda supaya bersih dari kotoran
11.  Semprotkan red varnis ke penyangga buss bar
12.  Tutup area kontak buss bar denggan menggunakan isolasi kertas dan semprotkan red varnis jangan sampai tertukar dengan yang lain
13.  Sambil menunggu kering bersihkan isolator buss bar menggunakan sakaphen
14.  Bersihkan dengan majun
15.  Cek tahanan penyangga buss bar dengan alat meger
16.  Pasang HV isolation pada buss bar
17.  Rangkai buss bar sesuai rangkaiannya dan pastikan tiap kontak sudah dioles grease kontak
18.  Pasang HV isolation pada tekukan buss bar
19.  Pasang isolation cramic buss bar di tempat semula
20.  Pasang buss bar sesuai urutan fasanya (one line diagram)
21.  Pasang penyangga buss bar
22.  Kembalikan alat-alat yang telah di pakai
23.  Bersihkan area pekerjaan 



4.5 Implementasi Keselamatan Kerja
Ø   Lakukan safety permit dan working permit
Ø  Sebelum memulai pekerjaan, koordinasikan dengan operator,gunakan APD ( safety helmet,    safety shoes, masker, kaos tangan ) ketika melakukan pekerjaan dan lakukan langkah langkah keselamatan kerja :
a)      member tagging
b)      mengisolasi tempat bila diperlukan
c)      pastikan area kerja dan peralatan bersih agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak perlu (akibat licin, kerikil tajam, dll)
d)     tidak merokok dan bercanda berlebihan saat bekerja
Ø  Persiapkan peralatan pekerjaan
Ø   Lakukan pemeriksaan
Ø  Lakukan pengetesan setelah perbaikan
Ø  Laporkan pada operator bila pekerjaan selesai
Ø  Lepas tagging bila ada, bersihkan peralatan dan lokasi kerja
Ø  Catat hal-hal yang perlu direkomendasikan, close job card, dan serahkan ke Rendal Har 
4.6 Masalah dan Hambatan yang Dihadapi
Ø  Keterlambatan bahan
Ø  Jumlah tenaga yang kurang
Ø  Schedule pekerjaan yang padat
4.7 Pemecahan Masalah
Ø  Berkoordinasi dengan bagian rendal pemeliharaan tentang penyediaan bahan
Ø  Memperbantukan tenaga tambahan ( helper)
Ø  Menata schedule dan mengerjakan di luar jam kerja normal ( hari libur atau lembur)





BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
            Dengan adanya praktek kerja Industri di PT PJB UP Gresik dapat membawa pengaruh yang sangat positif, adanya kegiatan ini segala ilmu atau teori yang telah didapatkan dari sekolah dapat diterapkan atau diaplikasikan secara langsung ke lapangan sehingga kebenaran dari suatu teori dan analisa dapat diketahui, dibuktikan serta dapat menambah wawasan tentang segala hal-hal baru yang tidak didapatkan sebelumnya. Dengan melaksanakan praktek kerja industri, kami telah mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang bermanfaat. Juga sebagai bekal bekerja untuk terjun ke dunia usaha/industri dan kami dapat mengetahui secara langsung cara kerja alat-alat yang digunakan dalam perusahaan.

5.2 SARAN
Untuk Sekolah :
-          Waktu yang digunakan untuk PSG dijadikan lebih lama dan program PSG lebih di tingkatkan
-          Waktu pemberangkatan PSG mohon pada waktu kelas XI akhir atau kelas XII awal supaya bekal untuk PSG lebih matang.
Untuk Perusahaan :
-          Supaya para pegawai dan pimpinan saling membantu tanpa ada perbedaan antara pimpinan dan pegawai.
-          Supaya jangan pernah bosan dalam membimbing peserta program PSG








LAMPIRAN
 
Gmbr Lokasi PT PJB UP Gresik                                           Gmbr Heat Recovery Stem
                                                                                                            Generator









2 komentar:

  1. Bagaimana caranya agar pkl di pt pjb gresik bisa keterima?

    BalasHapus
  2. Please jawab.. soalnya saya besok mau magang di pt.pjb gresik

    BalasHapus